Sabtu, 21 November 2009

Perbedaan Konsep kerajaan hindu-budha dan islam

Konsep kekuasaan kerajaan bercorak Hindu –Budha
Pada awal berdirinya kerajaan hindu-budha di Indonesia kerajaan hindu-budha tersebut mengangkat seorang raja sebagai seorang pemimpin tertinggi dengan gelar yang dianggap sebagai penjelmaan dewa tertinggi yang memegang peranan sebagai pimpinan pada suatu pemerintahan untuk mencapai kejayaan pada kerajaan tersebut.
Ada beberapa macam bentuk pemerintahan kerajaan hindu-budha antara lain :
1. Raja
Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia yang memegang otoritas politik tertinggi dan menduduki puncak hirarki kerajaan. Hal tersebut dapat terlaihat pada prasasti Tahanaru (1323M) disebutkan bahwa bahwa kerajaan Majapahit dilambangkan sebagai prasada dengan raja sebagai Wisnuawatara. Selain itu, dalam prasati Jayapatra (jayasong) dari Bendosari yang berasal dari zaman Raja Hayam Wuruk, di dalam prasati ini raja diumpamakan sebagai patung siwa.
Raja juga memiliki kedudukan dalam kelompok yang disebut Battara Sapta Prabu atau semacam Dewan Pertimbangan Agung.
2. Yuwaraja atau Kumamararaja
Jabatan ini biasanya diduduki oleh putra atau putri mahkota.berdasarkan berbagai prasasti bahkan dalam kitab Negarakertagama diketahui bahwa sebagai seorang putera mahkota atau raja muda, biasanya ia telah diserahi atau dinobatkan sebagai raja daerah. Tribuanatunggadewi Jayawisnuwardana pernah mengeluarkan prasati tentang penobatan Hayam Wuruk sebagai raja di daerah Jiwana.
3. Rakryan Mahamantri Katrini
Jabatan tersebut telah ada pada zaman Mataram hindu, yakni pada masa Rakai Kayuwangi ,dan tetap ada sampai masa kerajaan Majapahit, pejabat-pejabat ini ada 3 orang yakni:
 Rakryan Mahamantri i Hino
 Rakryan Mahamantri i Halu
 Rakryan Mahamantri i Sirikan

Ketiga pejabat ini memiliki kedudukan penting setelah raja, dan mereka inilah yang menerima perintah langsung dari raja, tetapi ketiga pejabat ini bukanlah pelaksana dari apa yang diperintahkan raja sebab perintah tersebut akan diteruskan pada pejabat-pejabat lain lain yang ada dibawahnya. Diantara ketiga pejabat tersebut Rakryan Mahamantri i Hino yang terpenting dan tertinggi, ia memiliki hubungan yang paling tepat dengan raja sehingga berhak untuk mengeluarkan prasasti-prasasti. Oleh karena itu para ahli menduga bahwa jabatan itu kebanyakan dipegang oleh putra mahkota.
4. Rakryan Mahamantri ri Pakirankiran
Jabatan ini berupa kelompok pejabat tinggi yang berfungsi semacam Dewan Mentri atau sebagai Badan Pelaksana Pemerintahan. Biasanya terdiri atas 5 orang(para tanda rakryan) yakni :
 Rakryan Mahapatih / Patih Hamangkubhumi
 Rakryan Tumenggung ( panglima kerajaan)
 Rakryan Demung ( pengatur rumah tangga kerajaan)
 Rakryan Rangga ( pembantu panglima)
 Rakryan Kanuruhan (penghubung dan tugas-tugas protokoler)
5. Dharmmadhyaksa
Dharmmadhyaksa adalah pejabat tinggi yang bertugas dalam yuridiksi keagamaan, antara lain :
 Dharmmadhyaksa ring Kasaiman, untuk urusan agama Siwa
 Dharmmadhyaksa ring kasogatan, untuk urusan agama Budha


Konsep kekuasaan kerajaan bercorak Islam
Lain dengan pengangkatan seorang raja pada kerajaan bercorak hindu-budha, pada kerajaan bercorak Islam tidak menggunakan sistem garis keturunan melainkan garis kelanjutan dari ”wahyu”. Siapapun orangnya jika ia diberi wahyu oleh tuhan berupa pulung atau kekuatan suci, ia akan memimpin tanah Jawa. Misalnya seorang raja yang memperoleh ”cahata nurbuat”, yang merupakan wahyu ilahi, yang memiliki kekuasaan magis dan mistik akan berhasil menguasai seluruh tanah Jawa. Adapun bentuk dan istilah yang digunakan untuk melambangkan pemerintaha kerajaan Islam antara lain :
1. Sultan dan Susuhunan
Pada zaman kerajaan bercorak Islam, sistem pemerintahan kerajaan bercorak agama Islam dan dipimpin oleh seorang sultan yang merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut seorang raja, adapula sebutan-sebutan untuk seorng raja yakni: Susuhunan, Panembahan, dan Maulana. Diluar daerah jawa adapula panggilan maupun sebutan untuk seorang raja yakni; sombaya (yang di sembah), payunge( yang berpayung), dan masih banyak lagi.
Adapula yang membedakan seorang raja di kerajaan bercorak hindu-budha dengan seorang sultan pada kerajaan bercorak Islam adalah sistem keagamaan yang dianut yang mengarahkan kerajaan tersebut.
2. Sunan
Sunan adalah istilah untuk menyebutkan seorang yang dituakan dan berpengalaman luas dalam agama islam. Selain itu pula para sunan adalah sebagian orang yang bertugas untuk mengajarkan dan menerapkan agama islam di masyarakat.

8 komentar:

  1. bagaimana tradisi lokal setelah masuknya pengaruh hindu budha & islam?

    BalasHapus
  2. anggi : berkembang dan terus bercampur, tanpa meninggalkan tradisi yang sudah ada

    BalasHapus
  3. Bagaimana dengan kondisi SDA dan SDM di masa kerajaan hindu-budha?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah kalo ini rada susah, karena sangat sedikit literatur yang mencatat hal ini, mungkin bisa dikatakan tidak ada literaturnya. hehe

      Hapus
  4. apa tolak ukur Perbedaan Konsep kerajaan hindu-budha dan islam .?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsep apa ini? kalo konsep politik sudah dijelaskan di atas, kalo konsep ekonomi sepertinya sama, kerajaan berbasis perdagangan, maritim, dan pertanian.

      Hapus
  5. bagaimna sistem pengangkatan raja pada hindu budha

    BalasHapus